Pages

Jalan dan memorinya


Kadang sebuah tempat tidak harus istimewa untuk dapat menjadi pondasi sebuah kenangan. Salah satu tempat istimewa yang sampai sekarang bisa membangkitkan semua ingatanku tentangnya ya ini dia. Jalan. Jalan ? iya, jalan yang selalu menyimpan cerita-cerita unik bagiku. 

Di jalan pernah menjadi tempat kamu mengingatkan ku tepat 100 hari, hari jadi kita. Bagi seseorang mungkin biasa saja. Tapi bagiku? Waw, ini luar biasa mengalahkan panasnya matahari saat itu, yang benar-benar membuatku berkeringat bahagia.
Di jalan kita masih bisa bersandau gurau bersama. Entah dengan cara apapun itu. Semacet apapun suasana jalan saat itu. Tawa dan senyum itu masih tetap terlihat indah.
Di jalan juga pernah menjadi suasana yang sangat romantis bagiku ketika kau memberikan bunga itu saat kita berhenti bersama di lampu merah. Belum lagi saat kita, berhenti di pinggir jalan sengaja untuk saling bercengkrama sejenak dan makan sate bersama ketika kau dan aku telah lama tidak saling bertatap muka.
Tak hanya kenangan indah itu, kenangan saat kau yang mengejarku ketika aku kehilangan kendali dan terbawa emosi juga sering kita lakukan. Dan aku merasa sangat bodoh jika mengingat hal itu lagi. Rasanya sifatku sangat kekanak-kanakan ya? 

Rasanya masih banyak hal yang kita lakukan di jalan.
Dan sekarang, di jalan pula aku sering terbayang semua tentang itu. Rasanya lucu. Dan cukup membuatku tersenyum sendirian J

Sekedar Pertemuan


“Hari ini kita bertemu, mungkin besok kau jadi temanku. Sekedar pertemuan tapi bukan..”

Pantai kuta malam itu berawal dari keinginan kita untuk berjalan-jalan. Bukan pantai tujuannya, sekedar pergi menghibur diri. Sudah tahu tiket menonton cinta brontosaurus sudah habis, aku tetap menurutinya untuk pergi mengikutinya. Di benakku, “ya apa salahnya sesekali bersenang-senang..”

Pantai kuta malam itu menjadi tujuan berikutnya ketika ia masih tetap ingin bepergian. Rasanya enggan, melihat waktu yang sudah cukup malam. Tapi, ia masih berhasil membujukku. “okelah.. toh besok tidak ada matakuliah yang membangunkan ku..”
Pantai kuta malam itu terlihat tidak seramai biasanya. Rasanya heran melihat suasana itu. Tap cukup membuat tenang. Seperti bias, antusias melihat pantai masih tetap ku rasakan. Yang beda hanya kini antusias itu bukan bersama orang yang sama. Rasanya sesak jika diingat, tapi syukurnya dinginnya pantai bisa membuat semua lebih baik. “mikirin apa kamu? Duduk sini..” “eh iyaa..”

Pantai kuta malam itu membuatku bercengkrama lebih banyak dari awal pertemuan dengannya. Aku mengenalnya sudah cukup baik. Tapi kami jarang bertemu. Dan memang tidak akan bertemu jika tidak kami rencanakan. Awalnya canggung, namun semakin gelap, semakin banyak bintang, semakin banyak pesawat yang terlihat, semakin dingin semilir angin, semakin besar ombak yang bergulung, semakin hangat pula pembicaraan kami. Aku tak peduli kami bercerita tentang apa. Yang kurasa hanya nyaman. “setidaknya ini lebih baik.. disbanding harus memeluk guling dan memandangi langit-langit kamar sendirian..”

Pantai kuta malam itu memberikan kenangan. Kenangan akan pasir yang menjadi bahan guruan kami. Yang menjadi suasana baru yang ku rasa. “Hay, pantai kuta? Terima kasih untuk malam itu J” #13 Mei 2013

TRY AGAIN (harus)

sudah berkali-kali diberi kesempatan dan belum juga bisa memanfaatkan dengan baik. liat kan hasilnya sekarang? sudah berapa banyak yang hancur? mau marah sama siapa? rencana memang sudah indah. tapi semua sebatas rencana. tapi nyatanya? kecewa kan?

kamu masih bisa bersenang-senang dan menganggap semuanya mudah? masih merasa diri bisa dan mampu? masih merasa dia atau mereka itu bukan apa-apa?

sampai kapan selalu membuat penyesalan? sampai kapan membuang-buang waktu? sampai kapan mau menjadi orang bodoh? sangat bodoh bukannya?

disini bukan hanya butuh orang pintar. orang yang tekun dan sungguh-sungguh belajar. kamu sudah tahu itu. dan kamu sudah tahu itu tidak mudah. lalu apa? sebatas tahu? cuman segini yang kamu bilang berusaha?

berjanjilah pada dirimu sendiri. masih ada waktu yang tersisa untuk memperbaiki semuanya. tinggalkan masa lalumu. tinggalkan semua yang membuatmu berhenti berjalan. memang masih banyak hari esok yang artinya masih banyak kesempatan yang kamu miliki. tapi pernah berpikir, bagaimana membuat semua tampak cukup indah hari ini ? rasanya kamu mulai melupakan hal itu. bekerja keraslah. berhenti terpaku karenanya, dia, ini, itu atau apapun itu. berjanjilah pada dirimu. berjanjilah membuat semua yang berada dibelakangmu merasa bangga memilikimu.





 
Download this Blogger Template From Coolbthemes.com