"(Terlalu) Mudah datang dan pergi.. Kamu,"
Sering sekali mendengar yang lain berkata, jangan ada kata terlalu diantara kata lainnya.
Terlalu lainnya di pagi ini tentang kamu. Kamu, yang membuatku berhati-hati memilih hati lagi ! *ups
Hm...
Aku sungguh percaya, ketika seorang perempuan menerima cinta seorang laki-laki itu artinya ada sesuatu diantara mereka yang dirasakan berbeda. Membuatnya sulit bernafas, sulit berbicara, dan rasanya ingin terbang saja. Aku juga selalu tertarik ketika mendengar cerita temanku tentang ini, entah yang terhambat kasta, terhambat restu orang tua, terhambat jarak ribuaan kilometer, terhambat dengan usaha yang minim tapi niat punya pacar yang tinggi, terhambat dengan kewajiban membahagiakan orang tua dan menomerduakan perasaan, apalagi yang terhambat perbedaan cara menyebut namaNya. Ini seperti hiburan ditengah kroditnya kehidupan. Temanku dengan kisah cinta barunya mungkin merasakan apa yang kusebut diawal tadi, ketika mereka memutuskan untuk bersama atau menunda kebersamaan "terlalu" disini juga memainkan peran. Aku percaya Eling (teman makan besarku) tidak akan sekuat itu membawa jiwa rapuhnya untuk LDR jika cintanya tidak terlalu besar untuk kekasihnya, atau mungkin Dwi (teman gila dietku) tidak akan sanggup menunda perasaannya jika memang dia tidak terlalu sayang orang tuanya. Hahaha.. entahlah, aku banyak melihat dari sekitarku. Mereka yang "terlalu" sering ada dan selalu mengajari banyak hal.
Lalu, tentang aku? Lagi-lagi aku belajar dari kamu. Terlalu cepat terbuai dengan hal indah memang susah untuk dikendalikan, seperti yang kesebut diawal tadi (lagi). Rasanya ingin terbang saja. Aku lupa kalau aku tidak bisa terbang dan kalaupun terbang itu juga karena sayap yang kamu ciptakan. Ketika kamu ingin mengambil sayap itu lagi, ya jatuh. Syukur-syukur kalau jatuhnya di atas kasur empuk. Hehehe.. Terlalu galau dipagi ini juga tidak baik ya. Pagi itu awal. Galau itu akhir. Jadi pagi dan galau itu tidak bisa dihubung-hubungkan, tapi bisa terlalu mudah disatukan. haha :p
Intinya, berharap terlalu dalam kepada seseorang sepertinya mulai sekarang harus dibatasi. Manusia akan selalu berkembang, dia harus bisa membatasi segala sesuatunya. Secukupnya. Sesuai porsinya. Kalau memang harus ada kata terlalu, gunakan itu sebaik-baiknya karena selalu ada resiko disetiap kata terlalu.
Tidak ada yang terlalu baik untuk ditunggu, dan terlalu buruk untuk dilupakan sedemikian rupa. Hingga dia tetap menunggu berarti memang ada "terlalu" yang begitu indah yang dipercayanya akan hadir di akhir kisah. Hingga dia bisa tetap tersenyum melihatmu bersama seseorang lainnya, bisa jadi ada "terlalu" cinta yang sedang kau sia-siakan. Tapi, ketika dia memutuskan untuk pergi, mungkin dia tidak "terlalu" cinta padamu hingga memutuskan mencari seseorang yang bisa membuatnya terus bahagia. Lain halnya ketika dia memutuskan untuk pergi karena ingin membahagiakan mu, mungkin kamu harus peka, menoleh sejenak ke belakang, apa dia benar-benar ingin kamu bahagia atau sudah "terlalu" pintar membodohimu dan memulai cinta yang baru dengan seseorang yang "terlalu" bodoh lainnya. Mungkin dia "terlalu" lelah dan kamu juga tidak harus terpaku dengan rasa terlalumu itu.
Manusia memiliki bermiliar pilihan dalam hidupnya. Entah terlalunya itu akan digunakan seperti apa. Ku harap itu pilihan yang sudah tepat. Bukan lagi terlalu tepat ya!
0 komentar:
Posting Komentar