Pages

Musker Pers Akademika 2013 : Baru dan Seru !

"iyaa.. LPJ diterima.," riuh sorak sorai, tepuk tangan, dan senyum lebar pun memecah dinginnya suasana malam ini. Ah, sudah pagi untuk dikatakan malam. Dini hari ini.

Sekiranya itu suasana yang paling ditunggu-tunggu sejak tadi oleh beberapa orang peserta Musyawarah Kerja (Musker) Akademika 2013 ini. Peserta tidak terlalu banyak, hanya sekitar 15 orang, dan inipun sudah mengalami Quorum 2x15 menit. Huh, kesal juga menanti datangnya kawan-kawan lainnya. Sudah ngaret diawal, bahkan untuk Pra Sidang (pertengahan sidang/awal sidang pleno) lagi-lagi harus menunggu. Syukur masih ada rekan yang bisa diajak bersenda gurau.

Yap, ini dia agenda rutin Pers Akademika Universitas Udayana. Musyawarah Kerja atau lebih akrab dikenal musker ini merupakan agenda menggulingkan KU/PU sebelumnnya atau bahasa sopannya agenda laporan kegiatan yang telah dilakukan sekaligus mengevaluasi dan merencanakan kegiatan Pers berikutnya. Kegiatan ini berlangsung tiga hari dua malam di Hotel Dewi Karya. Hari ini, 15 Oktober 2013 merupakan hari pertama kegiatan ini berlangsung. Sejak pukul 20.00 WITA kegiatan ini berlangsung di Lantai II Aula Hotel Dewi Karya, kegiatan yang harusnya sudah mulai sejak pukul 17.30 WITA ini ya terpaksa dingaretkan dengan beberapa alasan penting. (ngaret =budaya).

Dalam kegiatan ini, kebetulan aku menjadi panitia sie acara yang tidak tahu menahu mengenai acara -_-"
kegiatan ini memang mepet, baru saja selesai mengadakan Bali Journalist Week lalu Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa, langsung ditabrak dengan kegiatan ini. Ikut rapat juga tidak pernah, yang ini karena disrempet dengan kuliah dan pratikum. Ya, lengkaplah sudah. Tapi tenang. Ini tdak menyurutkan niatku menjadi peserta dalam kegiatan Akademika yang satu ini.

Dan, tidak sia-sia. Sidang yang harusnya selesai pukul 22.30 WITA baru selesai pukul 00.00 WITA, jadi ceritanya sidang pleno 1 mengenai Laporan Pertanggungjawaban KU/PU yang dilaksanakan besok disepakati oleh seluruh peserta dimajukan hari ini. Ya, anak muda biasa belum dini hari, belum ada kata semangat hilang. Aku mengikuti kegiatan ini cukup serius, kebetulan sebagai notulen jadi memang harus serius dan fokus ya. Kegiatan yang baru dan seru. Itu kata kuncinya.

Semua organisasi pasti akan melaksanan hal seperti ini, tapi entah mengapa lagi-lagi selalu merasa senang dan bersyukur berkecimpung dengan dunia seperti ini. Terus berinovasi dengan tulisan, mengenal banyak sosok baru yang menginspirasi, melatih diri menahan ego dalam organisasi, hingga mengerti soal presidium, arti ketukan sidang, LPJ, sidang pleno, dan lain-lain ini membuatku berpikir di sepanjang perjalanan pulang untuk tidak menyesal sudah hampir setahun turut mengabdi dalam Pers Kampus ini. Dan terus mengabdi, hingga menjadi alumni. Menulis memang bukan sebagai profesi tetapku, tapi dengan menulis aku bisa mendapatkan pengalaman sekeren ini. Sumpah, asik gila deh pokoknya. *kesenengan sidang*



Pantai dan Mimpi (kurang) Indah

Suasana pantai memang selalu menenangkan. Gulungan ombak dan deburannnya seperti memanggilku untuk ikut bersamanya. Aku mendekatinya. Membiarkan air-air ini bercanda dengan tubuhku, dan aku pun tertawa. Tak mau kalah dengan ombak, mataharipun dengan sengaja mengalihkan pandanganku dengan terbenam sangat indah. Ah, sang surya memang tak mau kalah. Aku menepi dan melihat mereka berdua beradu. Tenang.

Ini yang sejak tadi hanya menontonku bermain-main, mulai ku tengok. Hai, tak tertarik ikut denganku? atau mungkin kau lebih senang hanya diam di sana. Tapi sayang, saat ini aku sedang tak tertarik hanya duduk manis bersamamu di sana. Ku ajak kau ikut bersamaku, menyusuri ombak itu. Sedikit ragu kau mengikuti, tapi aku senang ketika kita bisa tertawa bersama di tempat seindah ini denganmu.

Kita lupa waktu atau sengaja melupakan waktu? Biarkan sajalah. Aku terlalu penat dengan semuanya, dan kau juga tampak senang berada disini. Ya, setidaknya itu yang terlihat dari raut wajahmu. Aku telah mengeluhkan segalanya padamu, dan kau dengan ekspresi cerewetmu itu selalu ingin tahu dengan masa lalu itu. Terpaksa ku jawab dengan hati yang sedikit bergetar. Tapi entah mengapa, wajahmu itu. Menenangkan.

Apakah kamu sosok yang benar-benar sanggup menenangkanku? aku terlalu rindu dengan suasana lama itu. Mungkin bukan dengan sosok yang sama, dengan sosok yang galak dan cerewet sepertimu juga perlahan membuatku membuka mata. Dan kaupun selalu membuka hati untukku, untuk datang kapan saja kepadamu. Hai, lelaki berkaos merah! Jadilah seindah pantai ini, atau sehangat sang surya itu. Dengan caramu sendiri. Aku tak menuntut banyak darimu, genggam saja selalu tanganku seperti saat ini. Dan semua terasa menenangkan.

*bluk*

menenangkan sekali mimpiku. hingga terkapar jatuh dari kasur. yihaaa. selamat bermimpi seperti hal di atas, terlalu banyak lelaki yang membuat bermimpi terlalu indah. Ah, ini semua akibat tak jadi ke pantai dengan Dewi sore tadi. Komplikasi hati dan pantai membuatku terbuai mimpi ini. syalalala ~
satu kosong ni ye :p
 
Download this Blogger Template From Coolbthemes.com