Pages

Pantai Pondok Pemuda - Good bye June

"Pagi.. jangan pergi kutakut malam nanti kumasih sendiri dan pagimu tak lagi indah.." Pagi - Dialog Dini Hari

Aku sempat bernyanyi lagu itu, begitu cerah pagi tadi. Siapa yang rela melepas pagi jika berada disini. Rasanya pagi bagitu indah ketika disapa oleh gulungan ombak dan matahari cerah menyambut kehadiran kami. Hai, ini cerita pagi tadi saat kami (akhirnya) ke pantai setelah sekian lama mewacanakan melepas penat ke tempat yang tidak ada matinya ini. 

Pantai Pondok Pemuda Jimbaran - Bali
Pukul 06.30 aku dan Dewi sudah bersiap meninggalkan selimut hangat kami. Antusias begitu besar jadi kami hanya cuci muka dan berangkat. Memang dasarnya males mandi sih, jadi kami saling tidak masalah mencium aroma kurang sedap satu sama lainnya. Oke, abaikan. Hm.. kami mulai perjalanan.
Perjalanan hari ini hanya bermodalkan hasil kepo Dewi di blog orang yang sudah pernah duluan ke pantai ini. Sumbernya memang kurang valid, tapi kami percaya "di balik niat ke pantai yang kuat, ada tujuan yang tepat," Alah. Ngawur lagi. Jadi, setelah 20 menit pertama kira-kira. Jalanan masih sepi. Kami memilih melewati Pantai Jimbaran lalu lurus terus hingga melewati Hotel Four Seasons, lalu belok kiri belok kanan belok kiri belok kanan (percaya blog orang banget). Teng.. Teng.. kami kembali ke jalan besar tempat dimana kami memulai perjalanan. Yes, kami tertawa terbahak-bahak menertawai tingkah bodoh kami yang nyasar (ini nyasar pertama). 
\
Yuk putar balik, Kami masih tetap berusaha. Dan mulai mengandalkan insting dan tetap masih percaya blog orang. Kali ini kami menemukan sebuah petunjuk. Seperti detektif kami segera menyusuri jalan ini. Kata blog, untuk sampai di pantai ini kami harus menyusuri hutan jati. Kami menemukan hutan jati, tapi sungguh malang kami tidak menemukan jalan menuju pantai. Dimana-mana terpajang jelas tulisan "not entry". Sip, kami positif thinking kalau kami nyasar (nyasar kedua) dan mari putar arah lagi. 

Sampailah kami di jalan besar yang mentok ke arah Hotel Ayana dimana belok kirinya (dari arah kami) adalah jalan menuju Pantai Tegal Wangi (ada plang penanda). Kami mulai kehilangan arah tapi belum kehilangan semangat. Oke, sekarang kami mengandalkan insting, blog, dan bertanya dengan warga sekitar. Setelah bertanya sana sini, kami diarahkan ke tempat hutan jati (tempat nyasar kedua) dan kami kembali ke arah hutan itu. Sekarang, mungkin sudah sekitar sejam kami muter-muter di jalan. Sudah ada security yang menjaga proyek di sekitar hutan jati ini. Jadi, setelah kami berkomunikasi jalan ke pantai Pondok Pemuda memang ke arah ini namun sedang ada proyek jadi akses jalannya ditutup dan kami diminta untuk melewati arah ke pantai Tegal Wangi untuk bisa masuk ke pantai yang kami tuju. HAHAHA. Lucu kan cerita nyasar kami? *mangkel*

Balik lah kembali ke arah Pantai Tegal Wangi yang kami abaikan tadi (hiks), lurus terus hingga dikanan jalan terdapat sebuah pohon kayu jati besar dengan hutan jati yang begitu luas. Kami tahu arah ini juga setelah bertanya lagi dengan bapak-bapak dipinggir jalan lho ya. Jadi tanpa pikir panjang mulai lah kami menyusuri HUTAN. Harus dicapslock. Harus banget, karena sepanjang hutan tidak ada penanda akses menuju pantai, hutannya bisa dimasuki kendaaraan roda dua atau empat, tapi karena namanya juga hutan jadi jalannya ya gitu deh ya, sedikit saran akan lebih mudah jika membawa motor matic karena jalannya naik turun walaupun tidak begitu curam, syukur banget kalau di hutan ini kalian bertemu warga (seperti kami tadi) yang bisa kami tanyakan.
Welcome to "HUTAN JATI"
Sepanjang hutan terus kayak gini, ayo pilih jalan yang mana?
Lebih sulit daripada menuju ke jalan hatimu lho *eh

Pura Dalem Batu Meguwung - Ini arah jalan yang sebenarnya.
Akses ke hutan jati yang sedang ditutup karena proyek








Penyelamat kami, bersyukur naik matic *peluk motornya Dewik*

Satu-satunya rumah warga di hutan jati


Hai cantik, abis nyasar ya ? 

Ada pantai dibalik hutan. Motivasi terkuat kami.

Karena kami tadi pagi mengenadari motor, jadi kami dapat mudah parkir di depan pintu masuk. Kalau dengan mobil, bisa saja namun sedikit agak jauh untuk jalan ke arah pantai. Dari jauh kami sudah mendengar suara ombak memanggil-manggil. Langkah kami percepat. Percepat. Percepat. 

Pintu masuk ke arah pantai

Tenang, tangganya dikit kok.
Kalau digendong pacar kamu pasti gak capek *kode
Kalau mulai capek, jangan marah-marah sama pacar
Ajak selfie dengan view tebing gini disepanjang jalan juga bisa kok
Dan... tadaaaaa.. Pantai Pondok Pemudaaaaaaaaaa.. Kira-kira pukul 09.00 kami mulai menikmati pantai berdua ala-ala pantai pribadi karena memang hanya kami berdua yang ada di pantai ini. Suer, ini asyiknya gak nahan.

Pantai Pantai Pantai
Lets take selfie ^ ^





Main sama ombak sepuasnya
Aku dan Dewi setelah cukup lelah (gak begitu sih) berselfie ria mulai duduk di Pondoknya. Anyway, Dewi adalah teman sekampusku. Aku dan Dewi sangat menyukai pantai. Kami mulai mengeksplore keindahan pantai khususnya di Bukit-Jimbaran karena aksesnya mudah dari kos kami. Hahaha.. Pantai sudah seperti rumah bagi kami. Selalu dirindukan untuk dikunjungi. Entahlah bagi kami pantai itu sangat cantik, tidak bosan dipandang sekali atau dua kali. Hm.. Ketika kami duduk, kami mulai mengira-ngira kenapa pantai ini memiliki nama yang unik, hahaha. Tebakan kami sih, karena memang sengaja dibuatkan Pondok di pantai ini dan nantinya pasti banyak orang berkunjung terutama kaum muda (pemuda) entah yang bersama temannya, musuhnya, gebetannya, atau bisa juga bersama kekasihnya. Ciee.. yang punya kekasih pasti mulai baper pengen ngajak sayangnya kesini (curhat). 



Dewi - Partner in crime yang asyik setiap berburu pantai
Pantai ini sungguh tenang, ombaknya bermain teratur, bunga disekitaran pondok juga menggoda, warnanya merah mudah begitu cantik, entah bunga apa namanya yang pasti perpaduan pondok, ombak, bunga, matahari, dan birunya pantai membuat pagi kami kali ini penuh energi. Sang pencipta memang agung. Tidak mungkin ada tempat seindah ini tanpaNya, betapa nikmat pagi kami kali ini. Gumamku dalam hati. 




Bunga Merah Muda cantik yang ada di sepanjang pantai ini
Hah senangnya. Akhir Juni ini ditutup dengan bersenang-senang di tempat kesukaan kami. Satu lagi pantai yang berhasil kami pecahkan nyasarnya. Hahaha. Terima kasih Juni, Salam manis dari Pantai Pondok Pemuda *love*


Welcome July, Im Ready : )





















































0 komentar:

Posting Komentar

 
Download this Blogger Template From Coolbthemes.com