Dua hari yang lalu, tepat tanggal 30 Januari bersama dengan
rekan sepermainan dan juga pacar (uhuk) kami menikmati liburan pertama kami.
Liburan pertama ini terlewati dengan menonton konser. Konser ini bukan konser
biasa lho, ini konser yang buat kami (terutama aku) jadi luar biasa salah
tingkah. Bagaimana tidak, dalam satu panggung yang cukup megah kami disodorkan
dua band yang satunya adalah band legendaris dan satu lagi band yang akan legendaris. Ya, tanpa basa-basi. Kami menonton Sheila On
Seven dan Emoni. Syalalalala ~
Sebenarnya ini bukan konser biasa, bukan hanya karena dua band yang buat salah tingkah itu saja tapi karena ini memang bukan sebuah konser. Lho? Ini adalah sebuah perayaan ulang tahun dari salah satu SMA di Denpasar yang pada malam puncaknya mengundang dua band tersebut. Jadi sepanjang tulisan ini, sepakat ya menyebut acara ini sebuah konser. Hahaha. Mulanya, aku tidak bisa menahan diri ketika adikku (Fina) yang memperlihatkanku sebuah foto pamflet di twitter yang berisikan tentang kegiatan ini. Tanpa pikir panjang, dan memang tidak ada waktu untuk berpikir panjang (melihat foto itu 2 hari sebelum acara) langsung terjun membeli tiket ke tkp. Tiketnya terbilang murah (apapun demi SO7 & Emoni), 50ribu saja dan kami sudah bisa menatap puas semua personil tampan di atas panggung. Syalalalala ~
Acara ini banyak mengundang band indie dan juga diisi oleh berbagai kegiatan kreatif lainnya. Seperti pementasan teater yang lumayan mengocok perut. Tiba saatnya hujan, hujan, hujan, hujan dan hujan. Dan Emoni tampil, yuhuuuu.. Mungkin ada yang belum tahu Emoni itu apa, Emoni ini adalah band avant-garde asal Bali (nyontek isitilah di majalah) yang bila dibahasa manusiakan Emoni adalah sebuah band dengan warna musik tradisional Bali sebagai basic musiknya, dan semua personil berasal dan berakar dari seni musik tradisional Bali. Mereka tidak hanya tampan, multitalent, tapi juga punya kharisma tersendiri yang membuat penontonnya (terutama aku) terkesima. Syalalalala ~
"Ketut Garing, nyeneng di Mengwi, Raos cara Kuta, Tindak cara Tabanan, Tayungane cara Den Bukit," Emoni - Ketut Garing
Kami berjingkrak, bergembira, tertawa, bernyanyi bersama di bawah hujan yang sesekali mengguyur kami hingga benar-benar membuat kami basah kuyup. Tapi ini benar-benar tak menjadikan kami berhenti untuk bernyanyi, terlebih lagi face to face dengan Duta membuat kami (terutama aku) semakin salah tingkah.
Duta - dengan segala tingkah polanya di atas panggung yang tak henti-hentinya membuatku ingin lompat pagar dan naik ke atas panggung (frontal) |
Oh no men, 18 tahun sudah band lagendaris ini ada dan aku benar-benar menyukai lagu dan style mereka di atas panggung. Entah mengapa, aku merasa bersyukur bisa menyukai dua band ini "semaniak" ini. Emoni adalah band yang menginspirasiku untuk bisa melestarikan budaya Bali dengan ikut menyanyikan bahkan menyeret teman-temanku untuk suka dengan "gending rare" dari album pertama mereka yang tentunya dengan style yang tidak kuno. Sedangkan, Sheila On Seven adalah band yang liriknya selalu sederhana dan cukup mewakili isi hati. Semuanya pas sesuai porsinya. |
Kurasa tidak berlebihan menjerumuskan teman-temanku bersuka ria malam itu, hingga dini hari kami bersama menghabiskan waktu dengan segala pesona yang ada.