Waktu jalan begitu cepat, tak ku sangka kita saling menyapa di bulan yang sama. Sepertinya waktu menyimpan sebuah misteri, hingga dua anak manusia bisa tertawa kembali seperti awal mereka saling bertegur sapa di bulan yang sama. Kata orang tidak ada yang kebetulan, jadi kali ini aku percaya kalau ada yang disembunyikan oleh sang waktu.
Waktu itu kamu terjatuh, terluka, dan duduk di sebelahku. Butuh waktu sekian menit untuk bisa menerjemahkan sinyal dari mata-otak-hati kalau sepertinya ada rasa yang berbeda. Gayung bersambut! Bukan cuma aku, tapi ternyata kamu juga merasakan sinyal yang sama. Waktu begitu cepat kita habiskan dengan saling bercerita, saling mengenal hingga kita merasa saling membutuhkan.
Waktu itu kamu menolong aku yang tergerus ombak, terluka oleh karang, dan menuntunku pulang. Sebuah kenangan kamu ciptakan bersama waktu pendekatan kita. Waktu dimana pertama kali aku tahu kalau kamu yang akan selalu ada bersamaku menghabiskan sisa waktu.
Waktu bisa saja memisahkan kita kapan saja, beberapa kali kita terlempar batu kecil. Jika tidak aku, ya kamu yang terluka oleh batu. Hingga waktu membuat kita bear-benar harus terpisah. Sejenak atau selamanya tidak ada yang tahu, hingga waktu memberikan hadiahnya kembali.
Waktu menuntun mu kembali pada hati yang kamu inginkan sesungguhnya. Seberapa jauh kita saling berusaha tak menatap, seberapa kuat kita saling mengabaikan, angin pun tetap mampu menggoda senyum dari kita ketika hati kita masih saling menginginkan.
Waktu bisa membuat kita dengan mudah lupa kalau kemarin kita berjumpa dengan sosok lain yang sejenak terlihat sempurna dari pasangan kita, hingga akhirnya kita sadar kalau waktu sedang menguji isi hati kita.
Waktu merubah perasaan naksir menjadi sayang begitu cepat, dan harus kita ingat waktu juga bisa mengubah rasa sayang menjadi biasa saja dengan kecepatan yang sama. Waktu mengajarkan ku untuk memelihara perasaan kita jika tak ingin terpisah untuk kedua kalinya.
Waktu pertama kamu bisa menantapku kamu mengungkapkan isi hatimu dengan malu-malu, kini waktu membuatmu tak ragu memegang tanganku bahkan sebuah kecupan kecil di keningku membuatku percaya kalau kamu ada untuk menyayangiku.
Waktu terus berputar mengikuti menit demi menit dan kamu masih tetap menantapku dengan tatapan itu. Tatapan yang membuatku pertama kali ingin tahu siapa sih kamu ? Hingga kamu dan waktu berhasil mencuri seluruh perhatianku.
Waktu tahu kalau aku dan kamu bisa bersama, hanya saja waktu ingin tahu sanggupkah kita bersama ketika jalanan tidak semulus yang terbayangkan.
Waktu mencoba mengusik kebahagian kita, waktu datang dengan sosok masa laluku dan waktu datang bersama sosok baru untukmu.
Waktu benar-benar menguji kita. Aku yang merasa tak percaya akan sanggup menghabiskan waktu denganmu, dan kamu yang tak sanggup menahanku membuat waktu menang untuk memisahkan kita
Waktu pun tiba. Dimana kita tak bisa dipermainkan olehnya. Atau benar kita yang tak bisa menghargainya ?
Waktu membuatku atau mungkin kita tersadar.Kalau sebenarnya, waktu punya kisah untuk kita. Waktu sudah memberi kesempatan untuk kita saling bercerita. Waktu sudah memaafkan aku dan kamu yang sudah mengabaikannya.
Kini saatnya, aku, kamu, dan waktu berjalan bersama. Tak perduli ini waktu yang tepat atau tidak, karena aku percaya ini waktu yang dinanti oleh hati yang rindu akan bersama.
Terima kasih waktu :)
0 komentar:
Posting Komentar