Tahun 2014 berakhir.
Selamat datang tahun yang begitu cepat berganti. Ah, tutup tahun sudah
merenungi berapa kebaikan yang sudah dilakukan? Hehe.. masih ada tahun baru
buat memperbaiki kesalahan tahun kemarin ya? (tiap tahun seperti ini, hitung
aja akumulasi dosa mu :p)
Tahun baru identik
dengan harapan baru. Berbagai resolusi bermunculan di otak untuk mewujudkan
dengan semangat yang baru. Termasuk juga menyelesaikan kebaikan yang tertunda
di tahun sebelumnya. Mau tidak mau, sebelum dosa terakumulasi hingga over dose
lebih baik diteruskan deh ya resolusi yang belum tercapai dari tahun yang tidak
enak ke tahun yang baru ini. Hore, merdeka. Hihihi
Lalu, apa resolusimu?
Kalau aku sih secara umum ingin sekali tumbuh menjadi perempuan mandiri mulai dari tahun yang baru ini. Resolusi yang menurutku cukup menantang. Mandiri bukan sekedar kata yang mudah diucap dan dikerjakan. Bahkan ketika aku harus menulisnya disini, aku berpikir “apa tidak ada kata yang lebih sederhana dari kata mandiri?” karena aku yakin, aku belum bisa untuk tidak menyolek bapak atau ibuku untuk meminta uang jajan sebelum berangkat kuliah atau jalan-jalan dengan uang sekedarnya yang ku miliki.
Kalau aku sih secara umum ingin sekali tumbuh menjadi perempuan mandiri mulai dari tahun yang baru ini. Resolusi yang menurutku cukup menantang. Mandiri bukan sekedar kata yang mudah diucap dan dikerjakan. Bahkan ketika aku harus menulisnya disini, aku berpikir “apa tidak ada kata yang lebih sederhana dari kata mandiri?” karena aku yakin, aku belum bisa untuk tidak menyolek bapak atau ibuku untuk meminta uang jajan sebelum berangkat kuliah atau jalan-jalan dengan uang sekedarnya yang ku miliki.
Resolusi besar ini aku
buat sesederhana mungkin dengan berbagai cara. Misalnya, meningkatkan nafsu
berhemat dengan menyisihkan uang mingguan sejak awal diberikan, tidak
berbelanja yang hanya menyenangkan mata dan mengenyangkan perut sesaat, memilih
tidak ke bioskop tapi merampok semua film dari laptop temen, atau banyak
lainnya yang benar-benar harus diterapkan. Mandiri ini sebenarnya banyak sekali
persepsi yang bisa dihadirkan, bahkan ketika kamu sudah mampu mengangkat
sendiri air galonmu saja kamu sudah terbilang mandiri jika dibandingkan dengan
kamu yang masih minta tolong ayangmu untuk mengurus hal ini (bangga). Atau
membersihkan kamar mandi sendiri, ketika sebelumnya ayahmu yang bertugas
sepenuhnya akan hal ini. Mau nelpon bapak lho setiap minggu ke kos buat
bersihin kamar mandi ? langsung di kutuk malin kundang deh ya. (bangga lagi).
Dan yang paling keren sesungguhnya, ketika bisa bekerja sambil kuliah. Ini
sungguh menyenangkan ketika melihat teman yang bisa mengatur waktunya dengan
focus pada dua hal penting itu. Karena masa depan tidak bisa ditebak,
menyiapkan diri sejak dini itu kunci bila ingin hidup yang layak.
Hm.. Jadi, sebenarnya
mandiri bisa ditaruh dimana saja ya. Hanya saja, kali ini ingin mencoba menjadi
perempuan yang bisa mengatur keuangannya dengan baik. Mandiri finansial
ceritanya. Mulai dari hal kecil, fokus sama hal kecil, lama-lama mestakung bisa
jadi sesuatu yang besar. Kalau sudah niat, yang namanya resolusi mau besar atau
kecil, seharusnya sih tercapai ya.
Hai 2015, bantu aku
untuk konsisten menjaga semangat ini ya!
Sekali lagi.. Resolusi itu aksi, bukan sekedar janji yang tiap tahun terakumulasi ^^
Sekali lagi.. Resolusi itu aksi, bukan sekedar janji yang tiap tahun terakumulasi ^^
1 komentar:
apa resolusimu ? jawaban saya adalah 2560x1920 piksel.
Posting Komentar