Pages

Sekedar Pertemuan


“Hari ini kita bertemu, mungkin besok kau jadi temanku. Sekedar pertemuan tapi bukan..”

Pantai kuta malam itu berawal dari keinginan kita untuk berjalan-jalan. Bukan pantai tujuannya, sekedar pergi menghibur diri. Sudah tahu tiket menonton cinta brontosaurus sudah habis, aku tetap menurutinya untuk pergi mengikutinya. Di benakku, “ya apa salahnya sesekali bersenang-senang..”

Pantai kuta malam itu menjadi tujuan berikutnya ketika ia masih tetap ingin bepergian. Rasanya enggan, melihat waktu yang sudah cukup malam. Tapi, ia masih berhasil membujukku. “okelah.. toh besok tidak ada matakuliah yang membangunkan ku..”
Pantai kuta malam itu terlihat tidak seramai biasanya. Rasanya heran melihat suasana itu. Tap cukup membuat tenang. Seperti bias, antusias melihat pantai masih tetap ku rasakan. Yang beda hanya kini antusias itu bukan bersama orang yang sama. Rasanya sesak jika diingat, tapi syukurnya dinginnya pantai bisa membuat semua lebih baik. “mikirin apa kamu? Duduk sini..” “eh iyaa..”

Pantai kuta malam itu membuatku bercengkrama lebih banyak dari awal pertemuan dengannya. Aku mengenalnya sudah cukup baik. Tapi kami jarang bertemu. Dan memang tidak akan bertemu jika tidak kami rencanakan. Awalnya canggung, namun semakin gelap, semakin banyak bintang, semakin banyak pesawat yang terlihat, semakin dingin semilir angin, semakin besar ombak yang bergulung, semakin hangat pula pembicaraan kami. Aku tak peduli kami bercerita tentang apa. Yang kurasa hanya nyaman. “setidaknya ini lebih baik.. disbanding harus memeluk guling dan memandangi langit-langit kamar sendirian..”

Pantai kuta malam itu memberikan kenangan. Kenangan akan pasir yang menjadi bahan guruan kami. Yang menjadi suasana baru yang ku rasa. “Hay, pantai kuta? Terima kasih untuk malam itu J” #13 Mei 2013

0 komentar:

Posting Komentar

 
Download this Blogger Template From Coolbthemes.com