Pages

"Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah"

Dini hari ini, terlalu banyak isi otak yang ingin ditumpahkan. Tapi sebelum mengembalikan buku yang telah disewa berhari-hari, dan tidak juga kunjung dikembalikan oleh pembaca nakal ini. Jadi, ya karena saya terlalu jatuh cinta dengan isi novel ini dan juga waktu liburan saya telah habis. Otomatis esok hari saya harus mengembalikan buku ini ke rental buku itu. Biarkanlah pembaca ini mengutip dan membagi beberapa kata indah dari 507 halaman isi novel "Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah" 


Kata Pujangga, "Hidup untuk bekerja. Kalau kau pemalas, duduklah di depan gerbang kampung menjadi peminta-minta." (p 20)

Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu. Dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu menjadi buram padahal dunia sedang terang benderang (p 132)

Sembilan dari sepuluh kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita. Dibuat-buat sendiri, dibesar-besarkan sendiri. Nyatanya seperti apa ? Boleh jadi tidak. (p 133)

Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong. (p 173) Cinta adalah komitmen tidak terbatas, untuk saling mendukung, untuk selalu ada, baik senang maupun duka (p 221)

Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan. (p 194)

Terkadang dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang. Sambil terus melakukan apa yang bisa dilakukan (p 210)

Ah, Cinta selalu misterius. Jangan diburu-buru, atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri. (p 288)

Bukan masalah harganya, tapi coba bayangkan, berapa hari gadis itu mencari tahu tentang buku ini, berusaha memilih buku tentang mesin paling baik yang tidak pernah seorang pecinta mesin baca. Maka dari itu, jika dia memberikan hadiah sebuah buku pada seorang laki-laki, terlebih buku kesukaan atau hobi laki-laki itu, maka laki-laki itu amat panting bagi gadis itu. Bukan sekedar teman. (p 333) "Berikanlah hadiah buku kepada seorang yang amat kau hargai," (p 500)

Jika kau tiba-tiba memaksa bertanya saat gadismu sedang gundah, frustasi, marah, dan kau meminta penjelasan sekarang juga, kau hanya akan membuat gelas retak menjadi pecah. Berantakan. Biarkan gadis kau itu sendirian dulu, berpikir, menenangkan diri. (p 400)

Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi dipamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu (p 428)

Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan. (p 429)

Boleh jadi ketika seorang yang kita sayangi pergi, maka separuh hati kita seolah tercabik ikut pergi. Tapi kau masih memiliki separuh hati yang tersisa bukan ? Maka jangan ikut kau merusaknya pula. Itulah yang kau punya sekarang. Satu-satunya yang berharga (p 479)



Lengkapnya, silahkan membaca novel karangan Darwis Tere Liye ini. Bukan untuk promosi, hanya berbagi terutama sekedar menyenangkan hati karena terlalu jatuh hati dengan isi novel ini. Semoga saja mas penjaga rental jatuh hati kepada pembaca ini, dan lupa saya telat mengambalikan buku indah ini. Hahaha.





1 komentar:

Ni Putu Candra Dewi mengatakan...

Udah selesai? aku punya, kalau mau, sini aku pinjemin. ;)

Posting Komentar

 
Download this Blogger Template From Coolbthemes.com